Diratusan tahun yang telah lalu, sehingga daerah tersebut belum dinamai seperti layaknya nama desa-desa yang ada pada saat sekarang ini, datang beberapa orang perantauan dari negeri Padang Minang Kabau, yaitu: 1. Sultan perhimpunan dari kerajan melayu. 2. Sultan Bedo 3. Sultan Alu 4. Sultan Melayu 5. Sultan Murah Nangko.
Dari kelima sultan inilah asal-usul nenek moyang warga Jambo keupok. Kedatangan kelima sultan ini pada ketika itu dengan tujuan untuk beladang. Maka dari itu setiap yang datang dari luar daerah dinamakan tamu atau dalam bahasa Aceh disebut jamee. Sehingga sekarang bahsa sehari-hari yang digunakan oleh warga Jambo keupok adalah bahasa jamee yang tidak jauh berbeda dengan bahasa Minang.